Senin, 28 Februari 2011

Jumlah Spesies Morinda (Mengkudu)

Berdasarkan penampilan fisiknya (morfologi) buahnya, mengkudu dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu Mengkudu berbiji dan mengkudu tidak berbiji. Keduanya berkhasiat sebagai obat, tetapi mengkudu tidak berbiji sangat jarang ditanam atau dikenal orang. Semua genus Mengkudu termasuk dalam Genus Morinda, Famili Rubiaceae. Menurt Steenis (1975), genus ini mencakup 80 spesies.  Tetapi ternyata dari 80 jenis Mengkudu yang ada di dunia ini, hanya 20 jenis yang aman untuk dikonsumsi, sementara 60 jenis sisanya mengandung RACUN! Dari 20 jenis yang tidak beracun tersebut, yang paling baik untuk kesehatan adalah dari jenis morinda citirfolia L. yang hanya tumbuh di daerah Tahiti. Penyebarannya dari India sampai  pulau-pulau di Samudra Pasifik. Mengkudu merupakan tumbuhan tropis, yang tergolong tumbuhan ever green.

Pemanfaatan mengkudu sebagai obat tradisional sebenarnya sudah sejak ribuan tahun yang lalu. Waha (2001), mengemukakan, pada tahun 100 SM penduduk Asia Tenggara berimigrasi ke kepulauan Polinesia dan membawa tanaman mengkudu sebagai tanaman obat. Sejak saat itu mengkudu dimanfaatkan sebagai obat di kepulauan tersebut. Laporan tentang khasiat mengkudu sudah tercantum dalam tulisan-tulisan kuno 2000 tahun yang lalu pada masa dinasti Han di Cina.
Di negara-negara Eropa, khasiat mengkudu baru diketahui sekitar tahun 1800, yang diawali dengan pendaratan Kapten Cook dan para awaknya di kepulauan Hawaii pada tahun 1778. Kedatangan mereka turut serta menyebarkan berbagai penyakit pada penduduk setempat seperti penyakit gonorrhea, sipilis, TBC, kolera, influenza, pneumonia. Penyakit-penyakit tersebut dengan cepat mewabah keseluruh wilayah Hawaii dan pengobatan tradisional masyarakat setempat tidak mampu menyembuhkannya, sehingga mengakibatkan kematian ribuan penduduk. Untuk mengatasi wabah penyakit tersebut para peneliti Eropa yang datang kemudian mencoba mengatasinya
dengan pengobatan tradisional bangsa Polinesia termasuk pengobatan alamiah menggunakan mengkudu dan berhasil, maka sejak tahun 1860 pengobatan alamiah menggunakan mengkudu mulai tercatat dalam literaturliteratur Barat.
Riset medis tentang khasiat mengkudu dimulai pada tahun 1950, dengan ditemukannya zat anti bakteri terhadap Echerchia coli, M.pyrogenes dan P. aeruginosa yang ditulis dalam jurnal ilmiah Pacific Science. Waha (2001) mengemukakan bahwa senyawa xeronin dan prekursornya yang dinamakan proxeronin ditemukan dalam jumlah besar pada buah mengkudu oleh seorang ahli biokimia dari Amerika Serikat bernama Heinicke pada tahun 1972. Xeronin merupakan zat penting dalam tubuh yang mengatur fungsi dan bentuk protein spesifik selsel tubuh. Tahun 1980 melalui berbagai riset terbukti bahwa mengkudu dapat menurunkan tekan darah tinggi. Pada tahun 1993 para peneliti dari Keio University dan The Institute of Biomedical Sciences Jepang menemukan zat anti kanker (Damnacanthal) yang terkandung dalam buah mengkudu. Penelitian terus dilakukan oleh berbagai lembaga di Prancis, Belanda, Jerman, Jepang, Australia, Irlandia, Kanada, Taiwan dan di sebuah pusat kajian ilmu pengatahuan di Amerika Serikat. Universitas Hawaii turut melakukan penelitian tentang antitumor dan antikanker merngkudu dan hasilnya dimuat sebuah jurnal ilmiah Procedeeng west Pharmacology Society Journal tahun 1994. Neil Solomon (1998) melakukan penelitian terhadap 8000 orang pengguna sari buah mengkudu Morinda Citrifolia L. dengan dibantu oleh 40 dokter dan praktisi medis lainnya. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa sari buah mengkudu dapat memulihkan berbagai macam penyakit termasuk penyakit berat seperti jantung, kanker, diabetes, stroke dan sejumlah penyakit lainnya
KANDUNGAN KIMIA MENGKUDU
Di dalam buah mengkudu terkandung zat-zat yang berkaitan dengan kesehatan dan telah dibuktikan hanya terdapat di dalam mengkudu. Tanaman mengkudu mengandung berbagai vitamin, mineral, enzim alkaloid, ko-faktor dan sterol tumbuhan yang terbentuk secara alamiah.
Senyawa-senyawa penting dalam mengkudu yang berkaitan dengan kesehatan
sebagai berikut :
Hasil penelitian Aalbersberg (1993) menyatakan bahwa kandungan karoten pada daun mengkudu lebih tinggi dibanding dengan yang terkandung dalam sayuran Brassica cinensis dan Colocasia esculenta. Sedangkan pada bunganya terkandung senyawa glikosida, antrakinon, asam kapron dan
asam kaprilat (Bushnel et al, 1950). Senyawa-senyawa yang lebih berperan dalam pengobatan dan kesehatan yaitu yang terkandung dalam buahnya seperti asam askorbat yang cukup tinggi dan merupakan sumber vitamin C yang luar biasa. Hasil analisa Neil Solomon (1998) mengemukakan bahwa di dalam 1.000 gr sari buah mengkudu terkandung 1.200 mg Vit. C, sehingga berkhasiat
sebagai anti oksidan yang sangat baik. Antioksidan berkhasiat menetralisir partikel-partikel berbahaya (radikal bebas) yang terbentuk dari hasil sampingan dalam proses metabolisme. Radikal bebas dapat merusak sistim kekebalan tubuh dan materi genetik. Selain itu, dari hasil penelitiannya buah mengkudu juga mengandung zat-zat nutrisi yang dibutuhkan tubuh seperti karbohidrat,
protein, vitamin, dan mineralmineral esensial.

Menurutnya senyawa selenium adalah salah satu contoh mineral yang terdapat dalam mengkudu dan juga merupakan anti oksidan yang hebat. Bangsa polinesia dan penduduk asli kepulauan Pasifik Selatan sejak dulu sampai sekarang menggunakan buah mengkudu sebagai makanan, terutama
untuk mempertahankan hidup sehat pada waktu krisis pangan.
Senyawa terpenoid yang terkandung dalam mengkudu merupakan senyawa yang sangat penting bagi tubuh, zat-zat terpen berfungsi membantu sintesa organik dan pemulihan sel-sel dalam tubuh (Waha, 2001). Bushnel etal. (1950) mengemukakan bahwa buah mengkudu mengandung zat-zat seperti Ascubin, L. asperuloside, alizarin dan beberapa zat antraquinon.
Menurutnya Zat-zat tersebut terbukti sebagai zat anti bakteri infeksi seperti, Proteus morganii, Bassilus subtilis, Staphylococus aureus, Pseudomonas aeruginosa dan Echerichia coli. Selain itu juga dapat mengontrol jenis-jenis bakteri yang mematikan (patogen) seperti Salmonella dan Sigella (Waha, 2001). Mengkudu mengandung zat anti kanker yang dinamakan damnacantha (Hiramatsu et al., 1993). Zat tersebut paling efektif melawan sel-sel abnormal dibanding zat-zat antikanker yang terdapat dalam tumbuhan lainnya. Zat scopoletin dalam buah mengkudu ditemukan pada tahun 1993 oleh para peneliti di Universtas Hawaii (Waha, 2001). Selanjutnya dikemukakan bahwa zat scopoletin dapat memperlebar saluran pembuluh darah yang menyempit dan melancarkan peredaran darah.
Selain itu scopoletin juga dapat membunuh beberapa tipe bakteri dan bersifat fungisida terhadap bakteri Pythium sp dan bersifat anti peradangan dan alergi.
Buah mengkudu mengandung zat proxeronin dalam jumlah besaryang dapat dibentuk menjadi xeronin
(Heinicke dalam Waha, 2001). Selanjutnya dikemukakan bahwa dalam usus manusia terdapat enzim proxeronase yang dapat mengubah proxeronin menjadi xeronin. Fungsi utama xeronin dalam tubuh adalah mengatur bentuk dan kekerasan (rigiditas) protein-protein spesifik di dalam sel. 

Masih banyak manfaat dari Morinda Citrifolia L yang belum tereksplore. Baiknya kita buktikan saja dengan mengkonsumsinya. Anda bisa memesan melalui sms/ telepon 021-92981722 atau mengisi formulir Member

Selasa, 15 Februari 2011

Undangan Terbuka

 
HADIRILAH SEMINAR KESEHATAN 

Free Of Charge


RISET BIOMOLEKULAR IRIDOID SEBAGAI HMG C.A INHIBITOR

Sub Tema " Manfaat Iridoid untuk Penyakit Degeneratif"
seperti
Anti Thrombolytic. Hypercholesterolemia, Coronary Hearth Disease. Stroke. Deep Vein Thrombosis

Oleh :

DR. dr. Amarullah H. Siregar, DiHom, DBMed., MA, MSc., PhD.



Lokasi Mega Kuningan, Menara Anugerah. Jakarta Selatan
Waktu : Jumat 18 Februari 2011
Waktu : Jam 19;00 s/d 21;00

Untuk Kehadiran Segera Hubungi 
CP : Anto 021-92981722

Tempat Terbatas








Rabu, 02 Februari 2011

Uji Klinis Tahitian Noni

Tahitian Noni International adalah satu-satunya perusahaan yang mendedikasikan dirinya untuk perkembangan tanaman Noni. Hal ini yang telah membawa Tahitian Noni Bioactive Beverage menjadi minuman yang melebihi dari muniman juice biasa. Ada banyak penelitian dibalik minuman berbahan dasar Noni, Grape, dan Blueberry sehingga selain Patent yang didapatkan belasan Uji Klinis juga sudah mengantar produk ini bisa berada pada Posisi minuman yang diperhitungkan oleh kalangan Medis