SKIN CARE Product Training @ 14;30
Mengenal Sekilas Produk Defy
Lokasi Menara Anugerah E.3.3
Konfirmasi Kehadiran SMS ke 0815-140-93190
Komunitas Sehat Tahitian Noni Indonesia
Selasa, 25 Oktober 2011
Rabu, 19 Oktober 2011
PATH TO PEARL
Kamis 20 Oktober 2011
Coaching By M. Nurcahyo @ 14;00
at Menara Taman Anugerah Lt. 25
Jl. Mega Kuningan Lot 8.6- 8.7 / E.3.3
Kawasan Mega Kuningan
Jakarta Selatan 12950
Coaching By M. Nurcahyo @ 14;00
at Menara Taman Anugerah Lt. 25
Jl. Mega Kuningan Lot 8.6- 8.7 / E.3.3
Kawasan Mega Kuningan
Jakarta Selatan 12950
Senin, 28 Februari 2011
Jumlah Spesies Morinda (Mengkudu)
Berdasarkan penampilan fisiknya (morfologi) buahnya, mengkudu dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu Mengkudu berbiji dan mengkudu tidak berbiji. Keduanya berkhasiat sebagai obat, tetapi mengkudu tidak berbiji sangat jarang ditanam atau dikenal orang. Semua genus Mengkudu termasuk dalam Genus Morinda, Famili Rubiaceae. Menurt Steenis (1975), genus ini mencakup 80 spesies. Tetapi ternyata dari 80 jenis Mengkudu yang ada di dunia ini, hanya 20 jenis yang aman untuk dikonsumsi, sementara 60 jenis sisanya mengandung RACUN! Dari 20 jenis yang tidak beracun tersebut, yang paling baik untuk kesehatan adalah dari jenis morinda citirfolia L. yang hanya tumbuh di daerah Tahiti. Penyebarannya dari India sampai pulau-pulau di Samudra Pasifik. Mengkudu merupakan tumbuhan tropis, yang tergolong tumbuhan ever green.
Pemanfaatan mengkudu sebagai obat tradisional sebenarnya sudah sejak ribuan tahun yang lalu. Waha (2001), mengemukakan, pada tahun 100 SM penduduk Asia Tenggara berimigrasi ke kepulauan Polinesia dan membawa tanaman mengkudu sebagai tanaman obat. Sejak saat itu mengkudu dimanfaatkan sebagai obat di kepulauan tersebut. Laporan tentang khasiat mengkudu sudah tercantum dalam tulisan-tulisan kuno 2000 tahun yang lalu pada masa dinasti Han di Cina.
Di negara-negara Eropa, khasiat mengkudu baru diketahui sekitar tahun 1800, yang diawali dengan pendaratan Kapten Cook dan para awaknya di kepulauan Hawaii pada tahun 1778. Kedatangan mereka turut serta menyebarkan berbagai penyakit pada penduduk setempat seperti penyakit gonorrhea, sipilis, TBC, kolera, influenza, pneumonia. Penyakit-penyakit tersebut dengan cepat mewabah keseluruh wilayah Hawaii dan pengobatan tradisional masyarakat setempat tidak mampu menyembuhkannya, sehingga mengakibatkan kematian ribuan penduduk. Untuk mengatasi wabah penyakit tersebut para peneliti Eropa yang datang kemudian mencoba mengatasinya
dengan pengobatan tradisional bangsa Polinesia termasuk pengobatan alamiah menggunakan mengkudu dan berhasil, maka sejak tahun 1860 pengobatan alamiah menggunakan mengkudu mulai tercatat dalam literaturliteratur Barat.
Riset medis tentang khasiat mengkudu dimulai pada tahun 1950, dengan ditemukannya zat anti bakteri terhadap Echerchia coli, M.pyrogenes dan P. aeruginosa yang ditulis dalam jurnal ilmiah Pacific Science. Waha (2001) mengemukakan bahwa senyawa xeronin dan prekursornya yang dinamakan proxeronin ditemukan dalam jumlah besar pada buah mengkudu oleh seorang ahli biokimia dari Amerika Serikat bernama Heinicke pada tahun 1972. Xeronin merupakan zat penting dalam tubuh yang mengatur fungsi dan bentuk protein spesifik selsel tubuh. Tahun 1980 melalui berbagai riset terbukti bahwa mengkudu dapat menurunkan tekan darah tinggi. Pada tahun 1993 para peneliti dari Keio University dan The Institute of Biomedical Sciences Jepang menemukan zat anti kanker (Damnacanthal) yang terkandung dalam buah mengkudu. Penelitian terus dilakukan oleh berbagai lembaga di Prancis, Belanda, Jerman, Jepang, Australia, Irlandia, Kanada, Taiwan dan di sebuah pusat kajian ilmu pengatahuan di Amerika Serikat. Universitas Hawaii turut melakukan penelitian tentang antitumor dan antikanker merngkudu dan hasilnya dimuat sebuah jurnal ilmiah Procedeeng west Pharmacology Society Journal tahun 1994. Neil Solomon (1998) melakukan penelitian terhadap 8000 orang pengguna sari buah mengkudu Morinda Citrifolia L. dengan dibantu oleh 40 dokter dan praktisi medis lainnya. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa sari buah mengkudu dapat memulihkan berbagai macam penyakit termasuk penyakit berat seperti jantung, kanker, diabetes, stroke dan sejumlah penyakit lainnya
KANDUNGAN KIMIA MENGKUDU
Di dalam buah mengkudu terkandung zat-zat yang berkaitan dengan kesehatan dan telah dibuktikan hanya terdapat di dalam mengkudu. Tanaman mengkudu mengandung berbagai vitamin, mineral, enzim alkaloid, ko-faktor dan sterol tumbuhan yang terbentuk secara alamiah.
Senyawa-senyawa penting dalam mengkudu yang berkaitan dengan kesehatan
sebagai berikut :
Hasil penelitian Aalbersberg (1993) menyatakan bahwa kandungan karoten pada daun mengkudu lebih tinggi dibanding dengan yang terkandung dalam sayuran Brassica cinensis dan Colocasia esculenta. Sedangkan pada bunganya terkandung senyawa glikosida, antrakinon, asam kapron dan
asam kaprilat (Bushnel et al, 1950). Senyawa-senyawa yang lebih berperan dalam pengobatan dan kesehatan yaitu yang terkandung dalam buahnya seperti asam askorbat yang cukup tinggi dan merupakan sumber vitamin C yang luar biasa. Hasil analisa Neil Solomon (1998) mengemukakan bahwa di dalam 1.000 gr sari buah mengkudu terkandung 1.200 mg Vit. C, sehingga berkhasiat
sebagai anti oksidan yang sangat baik. Antioksidan berkhasiat menetralisir partikel-partikel berbahaya (radikal bebas) yang terbentuk dari hasil sampingan dalam proses metabolisme. Radikal bebas dapat merusak sistim kekebalan tubuh dan materi genetik. Selain itu, dari hasil penelitiannya buah mengkudu juga mengandung zat-zat nutrisi yang dibutuhkan tubuh seperti karbohidrat,
protein, vitamin, dan mineralmineral esensial.
Menurutnya senyawa selenium adalah salah satu contoh mineral yang terdapat dalam mengkudu dan juga merupakan anti oksidan yang hebat. Bangsa polinesia dan penduduk asli kepulauan Pasifik Selatan sejak dulu sampai sekarang menggunakan buah mengkudu sebagai makanan, terutama
untuk mempertahankan hidup sehat pada waktu krisis pangan.
Senyawa terpenoid yang terkandung dalam mengkudu merupakan senyawa yang sangat penting bagi tubuh, zat-zat terpen berfungsi membantu sintesa organik dan pemulihan sel-sel dalam tubuh (Waha, 2001). Bushnel etal. (1950) mengemukakan bahwa buah mengkudu mengandung zat-zat seperti Ascubin, L. asperuloside, alizarin dan beberapa zat antraquinon.
Menurutnya Zat-zat tersebut terbukti sebagai zat anti bakteri infeksi seperti, Proteus morganii, Bassilus subtilis, Staphylococus aureus, Pseudomonas aeruginosa dan Echerichia coli. Selain itu juga dapat mengontrol jenis-jenis bakteri yang mematikan (patogen) seperti Salmonella dan Sigella (Waha, 2001). Mengkudu mengandung zat anti kanker yang dinamakan damnacantha (Hiramatsu et al., 1993). Zat tersebut paling efektif melawan sel-sel abnormal dibanding zat-zat antikanker yang terdapat dalam tumbuhan lainnya. Zat scopoletin dalam buah mengkudu ditemukan pada tahun 1993 oleh para peneliti di Universtas Hawaii (Waha, 2001). Selanjutnya dikemukakan bahwa zat scopoletin dapat memperlebar saluran pembuluh darah yang menyempit dan melancarkan peredaran darah.
Selain itu scopoletin juga dapat membunuh beberapa tipe bakteri dan bersifat fungisida terhadap bakteri Pythium sp dan bersifat anti peradangan dan alergi.
Buah mengkudu mengandung zat proxeronin dalam jumlah besaryang dapat dibentuk menjadi xeronin
(Heinicke dalam Waha, 2001). Selanjutnya dikemukakan bahwa dalam usus manusia terdapat enzim proxeronase yang dapat mengubah proxeronin menjadi xeronin. Fungsi utama xeronin dalam tubuh adalah mengatur bentuk dan kekerasan (rigiditas) protein-protein spesifik di dalam sel.
Masih banyak manfaat dari Morinda Citrifolia L yang belum tereksplore. Baiknya kita buktikan saja dengan mengkonsumsinya. Anda bisa memesan melalui sms/ telepon 021-92981722 atau mengisi formulir Member
Selasa, 15 Februari 2011
Undangan Terbuka
HADIRILAH SEMINAR KESEHATAN
Free Of Charge
RISET BIOMOLEKULAR IRIDOID SEBAGAI HMG C.A INHIBITOR
Sub Tema " Manfaat Iridoid untuk Penyakit Degeneratif"
seperti
Anti Thrombolytic. Hypercholesterolemia, Coronary Hearth Disease. Stroke. Deep Vein Thrombosis
Oleh :
DR. dr. Amarullah H. Siregar, DiHom, DBMed., MA, MSc., PhD.
Lokasi Mega Kuningan, Menara Anugerah. Jakarta Selatan
Waktu : Jumat 18 Februari 2011
Waktu : Jam 19;00 s/d 21;00
Untuk Kehadiran Segera Hubungi
CP : Anto 021-92981722
Tempat Terbatas
Rabu, 02 Februari 2011
Uji Klinis Tahitian Noni
Tahitian Noni International adalah satu-satunya perusahaan yang mendedikasikan dirinya untuk perkembangan tanaman Noni. Hal ini yang telah membawa Tahitian Noni Bioactive Beverage menjadi minuman yang melebihi dari muniman juice biasa. Ada banyak penelitian dibalik minuman berbahan dasar Noni, Grape, dan Blueberry sehingga selain Patent yang didapatkan belasan Uji Klinis juga sudah mengantar produk ini bisa berada pada Posisi minuman yang diperhitungkan oleh kalangan Medis
Senin, 24 Januari 2011
It's All about Cancer - True Story
Seorang dokter yang juga Herbalis dan Terapis pola makan alami akan bercerita tentang pengalaman pribadi keberhasilannya dalam menangani beberapa pasien KANKER dalam sebuah program bertajuk “Doctor’s Talk about CANCER”, hari Selasa 25/01/2011 pukul 14-16 WIB bertempat di Kantor Taman E3.3 – Menara Anugrah lt.25, Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan - (Bebas Biaya) Tempat Terbatas, konfirmasi kedatangan 021-92981722
Sama seperti banyak dokter umumnya, beliaupun termasuk pihak yang awalnya tidak begitu saja percaya dan bersedia melakukan therapy pasien dengan TNBB. Hal ini sangat wajar, karena seorang dokter memilliki tanggung jawab profesi dan moral untuk memberikan tindakan kepada pasien sesuai kaidah-2 ilmu pengetahuan kedokteran yang diketahuinya. Sehingga hal tersebut berdampak kepada sebuah kekhawatiran normal bahwa apakah TNBB aman dan efektif dapat digunakan untuk therapy Kanker?
Bersyukur, ternyata kekhawatiran tersebut akhirnya mulai hilang setelah sang Dokter secara pribadi dan seksama bersedia mempelajari secara komprehensif tentang produk Tahitian Noni Bioactive Beverage – tentang semua riset ilmiah yang telah dijalankan dan diplublikasikan serta dikukuhkan dalam berbagai Hak Paten Efek Therapy di berbagai Negara berupa 15 Uji Klinis terhadap manusia dan 52 paten dunia.
Bahkan khusus untuk masalah Kanker, hasil kajian riset yang telah dikeluarkan ternyata bukan hanya membuat beliau kagum, namun tercengang – karena ternyata dari hasil riset beberapa Hak Patent yang telah dipublikasikan terbukti TNBB mampu secara efektif mengatasi masalah Kanker. Dari saat Pencegahan (preventive), Pengobatan (curing) hingga mengatasi fase Metastase yang dijelaskan dengan sangat detail / rinci berdasarkan metodologi riset dunia sampai hasil risetnya dalam 12 patent dunia.
Untuk Pencegahan (Preventive) terdiri dari 6 (enam) jenis Patent, yaitu:
1. Cancer preventive effect of Morinda citrifolia (WIPO PCT/US01/46835)
2. Preventive effects of Morinda citrifolia on Mammary Breast Cancer (WIPO PCT/US2004/026253)
3. Inhibitory & Preventative effects of processed Morinda citrifolia on Mutagenesis and Carcinogenisis in Mammals (US Patent 2003/0157205)
4. Preventative and treatment effects of Morinda citrifolia as a Colon Cancer cell growth inhibitor (US Patent 7.070.813)
5. Preventative and treatment effects of Morinda citrifolia as an Aromatase inhibitor (WIPO PCT/ US04/09129)
6. Synergistic Cancer prevention effects of Morinda citrifolia (WIPO PCT/US04/298898)
Untuk Pengobatan (Curing) terdiri dari 5 (lima) jenis Patent, yaitu:
1. Anti Angiogenesis effects of Morinda citrifolia (WIPO PCT/US2003/034852)
2. Inhibition of Angiogenesis and Destruction of Angiogenic vessels with extracts of Noni Juice (WIPO PCT/US02/7579)
3. Morinda citrifolia L based Formulations for Inhibiting Matrix Metalloproteinase Enzymes (US Patent 20070184137)
4. Formulations and Methods for treating Breast Cancer with Morinda citrifolia and Methylsulfonymethane (WIPO PCT/US2004/029896)
5. Method for treating carbon tetra-chloride induced Liver Damage by administering Morinda citrifolia (US Patent 2003/300/88990)
Untuk penyebaran ( Metastase ) terdiri dari 1 (jenis) patent, yaitu:
1. Morinda citrifolia based formulation for inhibiting Metastasis of Carcinogenic cells (WIPO PCT/ 2004/0135581)
Berdasarkan data-data di atas itulah, sang Dokter memulai therapy TNBB terhadap pasien-2 Kanker nya, dan syukur Alhamdulillah ternyata hasilnya sangat signifikan melebihi perkiraan dan harapan sebelumnya.
Oleh karena itulah, bagi rekan-2 yang mungkin saat ini sedang berikhtiar mengatasi masalah Kanker kiranya informasi yang akan disampaikan langsung oleh dr. M. Suwardi Sukri yang juga sebagai penulis buku " The Amazing Secret " ini bisa menjadi media untuk membantu sebanyak-banyaknya penderita Kanker.
Semoga bermanfaat dan mungkin dapat dipertimbangkan sebagai “PENYEMPURNA IKHTIAR” dari seluruh ikhtiar yang telah dilakukan selama ini.
Amin Ya Rabbal ‘Alamin…
Minggu, 23 Januari 2011
Tuna Grahita Teratasi dengan Tahitian Noni
Tuna Grahita
Tunagrahita adalah keadaaan keterbelakangan metal, keadaan ini dikenal juga retardasi mental (mental retardation). Tunagrahita sering disepadankan dengan istilah-istilah, sebagai berikut:
- Lemah pikiran (Feeble Minded)
- Terbelakang mental (Mentally Retarded)
- Bodoh atau dungu (Idiot)
- Pandir (Imbecile)
- Tolol (Moron)
- Oligofrenia (Oligophrenia)
- Mampu Didik (Educable)
- Mampu Latih (Trainable)
- Ketergantungan penuh (Totally Dependent) atau Butuh Rawat
- Mental Subnormal
- Defisit Mental
- Defisit Kognitif
- Cacat Mental
- Defisiensi Mental
- Gangguan Intelektual
Pengertian Tunagrahita menurut American Asociation on Mental Deficiency/AAMD dalam B3PTKSM, (p. 20) sebagai berikut: yang meliputi fungsi intelektual umum di bawah rata-rata (Sub-average), yaitu IQ 84 ke bawah berdasarkan tes; yang muncul sebelum usia 16 tahun; yang menunjukkan hambatan dalam perilaku adaptif. Sedangkan pengertian Tunagrahita menurut Japan League for Mentally Retarded (1992: p.22) dalam B3PTKSM (p. 20-22) sebagai berikut: Fungsi intelektualnya lamban, yaitu IQ 70 kebawah berdasarkan tes inteligensi baku.Kekurangan dalam perilaku adaptif. Terjadi pada masa perkembangan, yaitu anatara masa konsepsi hingga usia 18 tahun. Pengklasifikasian/penggolongan Anak Tunagrahita untuk keperluan pembelajaran menurut American Association on Mental Retardation dalam Special Education in Ontario Schools (p. 100) sebagai berikut:
EDUCABLE : Anak pada kelompok ini masih mempunyai kemampuan dalam akademik setara dengan anak reguler pada kelas 5 Sekolah dasar.
EDUCABLE : Anak pada kelompok ini masih mempunyai kemampuan dalam akademik setara dengan anak reguler pada kelas 5 Sekolah dasar.
Ricky Anggriawan
Nama saya Ricky Anggriawan, asli dari Pekanbaru, berumur 25 tahun. Terlahir kurang sempurna dan mengalami cacat mental atau disebut juga Tuna Grahita. Walau begitu saya dibesarkan dan di asuh dengan penuh kasih sayang oleh kedua orangtua saya hingga menjadi dewasa sampai saat ini.
Dahulu, aktifitas saya lakukan banyak dibantu oleh kedua orangtua dan saudara saya, karena kekurangan yang saya alami. Pada bulan juli 2010 saya diperkenalkan dan diberikan Tahitian Noni Bioaktif Beverage oleh orangtua saya dan saya konsumsi 2 kali sehari kurang lebih 20cc. Sejak saat itu saya merasa lebih segar dan percaya diri. Kekurangan yang ada pada diri saya mulai teratasi. Sekarang saya sudah bisa pakai handphone kirim gambar dan yang luar biasa saya sekarang bisa naik sepeda motor !!! Terima kasih Tuhan Yesus atas berkat TNBB saya sudah bisa beraktifitas sendiri dan lebih percaya diri.
Langganan:
Postingan (Atom)